Kamis, 18 Juli 2013

Bandung Titik Nol

Bandung Km 0

14 Juli 2013



Sudah tiba di Bandung sayang sekali kalau hanya menghabiskan waktu dengan tidur-tiduran saja. Banyak tempat yang bisa disinggahi untuk foto-foto sambil ngabuburit lhooo... Salah satunya adalah :
"BANDUNG KM 0"
(bandung kilometer nol - read

and the journey begin...

Minggu, 14 Juli 2013
"hayu laaah ih maiiiinnnn"... dengan penuh pemaksaan dan daya upaya pun dikerahkan, akhirnya berkumpulah semuanya di kosan teh Susi, dan kosan teh Susi pun menjadi ramai :D ...
Yups, ada kang Iyan dan kang Sopian yang datang lebih dulu, disusul oleh kang Sonny, kang Irfan dan kang Aurifa, gengboy dari Cimahi hahahaha :D ... Ba'da ashar, kami pun capcuss menuju Bandung Km 0 ... 
sedari keluar pintu kosan, kegilaan pun sudah dimulai hahahaha :D ... tapi Ow..ow.. motornya kurang @#$%^&* ... tidak masyalahhh, kita naik Damri yang ke alun-alun Bandung ... ongkosnya murmer qo, jauh-dekat Rp.4000 sajja per orangnya :) ...


kegilaan di dalam bus Damri
Alhamdulillah jalan kota sedang lancar jaya, alias ga macyettt... tidak sampai setengah jam dari Antapani kami puntiba di Bandung Km 0... dan kamera pun beraksi :D


pose... pose... pose... :D

Dan inilah sekilas sejarahnya mengenai Bandung Km 0, cekidot :

Pada tahun 1810 Gubernur Jenderal Daendels bersama bupati Wiranatakusumah II bertandang ke sebuah lokasi hutan yang akan dilewati jalur pembangunan Grote Postweg (Jalan Raya Pos). Sambil menancapkan tongkatnya Daendels berkata “Usahakan saat aku datang lagi ke sini, sebuah kota sudah dibangun!”.

Beberapa bulan kemudian, tepatnya pada 25 September 1810, Bupati Wiranatakusumah II mendapat SK (Surat Keputusan) pemindahan kota kabupaten ke wilayah dimana Daendels menancapkan tongkatnya. Tanggal surat SK itulah yang kini dijadikan patokan sebagai hari lahirnya kota Bandung. Sedangkan tempat dimana Daendels menancapkan tongkatnya itu kini dijadikan titik KM 0 dimana terdapat tugu atau monumen “Kilometer Nol” yang kini letaknya persis di depan kantor Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Barat atau tepat di seberang hotel Savoy Homan di jalan Asia Afrika Bandung.

Tugu atau monument “Kilometer Nol” tersebut diresmikan gubernur Jawa Barat pada thun 2004. Selain tugu terdapat juga monumen mesin penggilingan (stoomwals) kuno disertai sebuah batu prasasti beruliskan sejarah yang menaungi keberadaannya. Tugu dan monument mesin stoomwals ini didedikasikan bagi rakyat Priangan yang menjadi korban kerja paksa saat membangun Jalan Raya Pos.

Sumber : www.infobandung.com




Naah, sekian dech sekilas tentang Bandung Titik Nol. Tunggu blog aku selanjutnya yang akan mengupas tempat-tempat bagus dan bersejarah untuk jeprat-jepret yaaa :). Terima kasih sudah membaca blog aku, semoga bisa jadi referensi sobat blogger semua untuk berwisata kota.

Sampai jumpa di event adventure kami selanjutnya :)...

Thanks to : Kang Sopian, teh Susi, teh Ucunk, dan teh Imut atas rumah singgahnya yang cozy buat kami bermalam dan sahur bersama dan kerja bakti juga :) ... kang Irfan, kang Sonny dan kang Aurifa yang udah datang jauh-jauh dari Cimahi untuk nge-guide main... Pak supir dan kondektur bis Damri, maafkan kami yg ngocol selama di dalam bis :D ... dan buat Kang Iyan atas traktiran tajil berbuka puasa nya, maaf ya jadi keburu tutup D'Cost nya ^.^

@amechime

Selasa, 16 Juli 2013

Gunung Manglayang

Manglayang

1600 mdpl

11-12 Mei 2013


"Banyak yang bilang : Teman akan datang lalu pergi... Bedanya dengan Kelompok Pecinta Alam adalah : Teman akan selalu bertambah :)"

Jengah dengan hati sendiri dan segala yang ada di siklus kehidupan? Pastinya semua orang merasakannya. 
Yang ada di benak kami semua adalah "ingin ni'is", pertanyaannya adalah "dimana?", serempak menjawab "gunuuuung!!", muncul kembali pertanyaan "kemana?", jawaban singkat "Manglayang, Batu Kuda yux...", and we all says "YEAHH!!!"

Sabtu, 11 Mei 2013
Sabtu sore yang cerah, kutapakkan kembali kakiku di kota kelahiranku, Bandung. Terminal Leuwi Panjang menjadi meeting point awal untukku berkumpul dengan teman-teman Satriapela Bandung. Persahabatan kami berawal dari timeline ringan di Twitter, pecinta adventure, dan inilah kami : Kang Irfan, Kang Soni, Kang Wehan, Kang Aurifa, Kang Sofyan, Kang Baim , Teh Susi, Teh Tari, Teh Imut, dan tentunya aku, Amelia, si penulis blog, sekaligus jadi peserta yang paling kece :) ...

Menuju basecamp di daerah Antapani, telah berkumpul semua dan bersiap "ni'is" di Manglayang, gunung yang tidak terlalu tinggi, namun pas banget untuk para sobat blogger yang berminat untuk "ni'is" tapi tidak memiliki waktu yang cukup banyak.

Selepas isya, kami pun berangkat menuju Ujung Berung, melintasi Arcamanik. Hujan pun sempat singgah, namun tidak menyurutkan laju motor kami untuk mencapai Manglayang, hotel beribu bintang, tempat kami menginap malam ini.
Pukul 9 malam, kami pun tiba di Batu Kuda, segera saja kami membagi team untuk penyiapan tenda dan makanan...


hmmmm... ayam bakar, kerupuk, kecap dan nasi yang disajikan sungguh nikmat... ini bener-bener ni'is... makanannya pun dingin wkwkwkwk :D


Usai makan malam bersama yang luar biasa rame ini, kami pun berbagi malam dengan suasana penuh keakraban, hingga akhirnya malampun kian larut dan kami memejamkan mata dibawah naungan langit Bandung di malam hari...



Minggu, 12 Mei 2013
Pagi yang cerah dan sejuk, hutan Manglayang pun menunjukkan pesona dan keramahannya dengan tetesan embunnya dan nyiur daun nya yang memanggil jiwa-jiwa yang terlelap untuk segera bangun dari tidurnya dan nikmati udara tanpa polusi perkotaan.

Pijakan kaki kami pun mengarah pada puncak Manglayang. Jalan menuju puncaknya merupakan jalan setapak yang jarang sekali dilalui, sehingga agak kebingungan untuk buka jalur. Maklumlah, gunung Manglayang jarang sekali dilalui oleh pendaki, kurang tenar mungkin, atau para pendaki lainnya lebih atraktif dengan gunung yang ketinggiannya mencapai 3000 mdpl? Kan lagi nge-tren tuu... uuups... Tapi gapapa, justru camping seperti ini yang layak disebut camping, karena kondisinya tidak hiruk pikuk heheheeee...

Senda gurau kami menapaki bumi Manglayang, dan tibalah kami di summitnya, rimbun banget ini, kayak di taman penuh alang-alang hehehee... hutan dan bentangan awan nan indah menemani kami menikmati pagi.



Terlihat dari sini gugusan pegunungan di daerah Cicalengka dan Garut.

Tak cukup lama kami pun kembali ke tenda, tak lupa untuk berfoto di rimbunnya hutan Manglayang :)






Kami pun berjumpa dengan anak-anak usia Sekolah Dasar, mereka usai bermain-main di lapang hutan Manglayang ini, waaaah... hariii giniii, kebanyakan anak-anak di usia mereka sibuk memamerkan gadget terbarunya, tapi yang ini jelas berbeda, mereka adalah sang petualang ^^ Bravooo...
"Salute untuk kalian :)"


Saatnya kembali ke Bekasi, karena esok hari sudah harus kembali ke rutinitas asal... Hatur nuhun Preeeens :) (Friends-lidah sunda)

__________________________________________________________________________________
Berikut ini sekilas mengenai Gunung Manglayang, cekidot ... 


Gunung Manglayang terletak di antara Kab. Sumedang dan Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Ketinggiannya sekitar 1600 mdpl. Pemandangannya cukup indah, namun karena relatif kecil, sehingga kurang dikenal oleh pendaki-pendaki gunung pada umumnya.

Dalam rangkaian gunung-gunung Burangrang – Tangkuban Perahu – Bukit Tunggul – Manglayang; Gunung Malanglayang yang mempunyai ketinggian ±1600 mdpl, menjadi gunung yang terendah dari rangkaian ke empat gunung tersebut. Mungkin itulah sebabnya di kalangan para penggiat alam bebas gunung ini sempat terlupakan terkecuali para penggiat alam bebas dari Bandung dan sekitarnya. Namun begitu Gunung Manglayang juga menawarkan pesona alamnya tersendiri. Untuk mendaki gunung ini ada beberapa jalur yang bisa digunakan yaitu melalui Bumi Perkemahan atau Wanawisata Situs Batu Kuda (Kab. Bandung), Palintang (Ujung Berung, Kab. Bandung), Baru Beureum/Manyeuh Beureum, Jatinangor. 

Sumber : wikimapia.org
__________________________________________________________________________________

Naah, sekian dulu cerita kami dari sudut alam bebas di Manglayang. Semoga bisa jadi referensi temen-temen blogger yang pingin "ni'is" juga seperti kami :).

Sampai jumpa di event adventure kami selanjutnya... Salam Lestari :)

Thank's to : Satriapela Adventure Bandung, www.wikimapia.org

@amechime

Senin, 08 Juli 2013

Gunung Cikuray

"Dunia kenalkan aku dengan gunung-gunung yang cantik untuk didaki di daerah Garut dan sekitarnya, aku akan penuhi semuanya, dimulai dari Cikuray... "

Gunung Cikuray

Dayeuh Manggung, Garut

2818 mdpl


Jum'at, 5 Juli 2013
Sore yang cerah itu menemaniku melangkahkan kaki menuju terminal Tanjung Pura Karawang untuk bertemu dengan kang Ian, teman dari Jejak Petualang Community. Kami akan berpetualang menikmati kecantikan bumi Indonesia di bagian barat pulau Jawa, tepatnya di Dayeuh Manggung, Garut, Gunung Cikuray.
Sedari maghrib, di pos Patrol telah menanti teman adventure dari Tasikmalaya, ada kang Bolang, kang Wawan dan kang Feby. Menyusul datanglah teh Susi dari Satriapela Adventure Bandung pada pukul 11 malam. Mengenal kang Ian dan kang Bolang pun tak jauh seperti aku mengenal teh Susi, yupss, sosial media lah yang menghubungkan kami semua...

Aku dan kang Ian beranjak dari terminal Tanjung Pura Karawang pada pukul 7 malam menaiki bus jurusan Bandung-Cikarang dan akan transit di Km 57 untuk bertukar bis yang ke arah Garut.

Sabtu, 6 Juli 2013
Dikarenakan kondisi kendaraan umum dari Km 57 yang ke arah Garut selalu penuh dan berdesakan, akhirnya aku dan kang Ian baru tiba di terminal Guntur pada pukul 2 dini hari. Perjalanan yang cukup dahsyat karena kami harus berdiri dari Km 57 hingga daerah Leles, wow banget dah :D ...

Perjalanan kami lanjutkan dari terminal Guntur menuju Patrol di daerah Dayeuh Manggung dengan menggunakan ojeg, wah cukup jauh juga ternyata... dan disana telah menanti kawan-kawan kami lainnya (kang Bolang, teh Susi, kang Wawan dan kang Feby)... kami pun beristirahat sejenak di pelataran bengkel motor pinggir jalan menceritakan perjalanan kami menuju Patrol, begitupun juga dengan teh Susi yang berangkat dari Bandung pukul setengah 7 malam namun baru tiba di Patrol pada pukul 11 malam nya... byuuuh byuuuh... macet dimana-mana ternyataaah...

Pukul 2.45 dini hari kami lanjutkan perjalanan menuju Pemancar. Inilah kami melakukan pendakian di malam hari :


Malam itu kami melalui perumahan warga, kebun dan galangan sawah, uuummmm track ini mengingatkan aku di suatu tempat, uupss... Namun ulalaaa, rasa kantuk pun menyerang dan kami pun memutuskan untuk beristirahat di surau terdekat dan melanjutkan perjalanan di pagi harinya.

Wow... ncuuusssss air dingin nan sejuk ini menyegarkan mata yang baru saja terjaga, yups pukul 7 pagi kami pun segera bersiap melanjutkan perjalanan. Tak lupa pula sarapan dulu biar muka-muka kita ga mengkhawatirkan saat melakukan penanjakan yang katanya "Track-nya macho"... Laptop kang Ian pun dikeluarkan untuk memasak sarapan pagi kamiiii, jeng jreeeeng ---> Mie Instant!!! wakakaka :D

Usai sarapan, pukul 8.30 pagi, kami melanjutkan perjalanan menuju Pemancar. Area ini merupakan stasiun pemancar tertinggi di Garut. Beragam pemancar dari beragam stasiun televisi pun ada disini. Track menuju Pemancar pun cukup aduhai, melalui kebun teh, dan kebun sayur mayur, meskipun menanjak melulu, namun pemandangan hijaunya membuat nyaman saat melakukan perjalanan. Ditambah dengan senda gurau dari kawan-kawan.
Tak lupa untuk foto-fotooooo :D



 
Di tengah perjalanan menuju Pemancar, kami pun beristirahat sejenak... Dimana ada pendakian, disanalah persahabatan terjalin dengan luas, tak lama muncul teman-teman pendaki dari Ciamis dan Jakarta, kami pun beristirahat bersama dan berbagi cemilan... 

Tiba di pos pendakian pukul 10 pagi, kami beristirahat sejenak, mendaftarkan diri dan akupun makan lagi jeng jreeeeng ---> Mie Instant!!! kali ini special pakai telur ^^ ... ternyata track nya membuat perutku lapar terus ich :D ... 
Tak lupa untuk foto-fotooooo :D




Rasanya sudah cukup lama kami beristirahat di warung di Pos Pendakian, pukul 11 siang kami melanjutkan perjalanan, kami pun sebenarnya berharap dapat menikmati sunset dari puncak Cikuray... 1...2...3... hop hop hop, langkah kaki kami memulai pendakian. Sedari pos Pendakian aku mah sudah takjub plus calangap reuwas lihat track nya yang "tiada ampun" ... dan sepanjang perjalanan selalu berdoa semoga diberi track bonus :)...

Banyak orang menyebutkan kalau track pendakian Cikuray adalah track "macho" ... inilah beberapa track nya yang sempat aku abadikan :






Sesekali berhenti karena lelah, namun ada kamera yang setia menemani, lumayan jadi obat lelah... biarpun capek, tapi tetap narseees :D :


 


Kami melalui 7 pos pendakian untuk menuju puncak Cikuray... medan yang kami lalui pun cukup bervariasi, ada jalur batu yang gwedeeee, ada jalur akar, ada jalur pohon tumbang, ada bonusnya juga donk pastinyaaa :-* ... 


Team kami pun terpecah menjadi 3, dan aku yang terakhir bersama kang Ian... huuufthh... Selama di jalur pendakian, beberapa kali kang Ian memotivasi aku supaya ga berhenti melangkah karena beberapa kali pula aku sempat mengeluh "qo terjal lagiii?? :q"... melangkah lagi dan lagi, karena aku pun ga mau kalau harus bermalam di hutan... 

Dan Maha Suci Allah, suguhan pemandangan yang menakjubkan selalu hadir di sisi gunung ini, dari mulai awan, perkebunan yang hijau, sampai sunset yang ciamik abiz pun kami dapatkan selama berada di jalur pendakian, cekidot :




Aku dan kang Ian pun tiba di puncak Cikuray pukul 6.30 malam... heheheeee, aku kan si penikmat jalur :D ... dan tenda kece pun sudah berdiri dengan mantab di puncaknya... Langsung saja aku beraksi dengan laptop nya kang Ian, jeng jreeeeng ---> Nasi Goreng Mentegaaaa!!!... dan wow, laku kerazzz... habis kami lahap ber-6 di dalam tenda...

Usai makan malam, kami pun saling berbagi cerita dan melakukan ritual malam keakraban, angin yang begitu kencang dan dinginnya pun menusuk membuat kami melakukan makrab di dalam tenda... saling bercerita tentang kecenya track yang kami lalui, hal-hal lucu yang terjadi, dan tentunya banyak berterima kasih untuk kang Ian yang selalu sabar dan tanpa henti memberikan semangat dan menemani selama pendakian... "Pendakian itu bukan untuk kita taklukkan, tapi untuk kita resapi dan nikmati..." kang Ian says... Acara pun kami lanjutkan dengan ---> tidoooorrr... ZZzzZzz...

Minggu, 7 Juli 2013 
Jam 4 pagi, si pendaki cewek nan kece ini pun sudah nangkring di luar tenda berkawan laptop dan memasak air untuk kawan-kawan yang masih larut dalam SB nya masing-masing... hajiiaaaahhh... dinginnya bikin badan diskooo :D... dan lagi-lagi jeng jreeeeng ---> Mie Instannnnt!!! pun tersaji, tapi eitssss... akan kita makan setelah melakukan narsisme dulu di puncak Cikuray berlatarkan sunrise yang ciamik abizzz ^-^ ... dari sini pula kami disuguhkan pemandangan berlatarkan gunung Papandayan, Guntur dan Satria, cekidot :







Kami kembali turun usai makan pagi dan beberes... tak lupa juga melakukan OpSih di sepanjang jalur turun yang kami lalui :)


Berjalan terus dan makan teruuuusss :D ... bahkan di Pos 2 aku tak kuasa menahan lapar, tanpa tau malu langsung saja tawaran mie rebus pun aku terima dengan senang hati :D... Inilah suasana saat di Pos 2 setelah makan tentunya, jadi mukanya agak-agak seger gitu hahaha :D 



Kami pun melanjutkan kembali perjalanan kami menuju stasiun pemancar, dan akhirnya tibalah saatnya kami melihat stasiun pemancar... 


Menyenangkan meskipun melelahkan... Suasananya bikin ngangenin abisss... Tatapan berharap untuk bisa kembali menapakkan kaki disini lagi, someday...


Kami kembali melanjutkan perjalanan menuju terminal Guntur untuk kembali ke rumah masing-masing... meskipun demam melanda saat di perjalanan pulang, namun hati ini selalu "nagih" untuk bisa kembali mengulang semuanya... Bersama kalian, kompak selalu dan Salam Lestari...


Semoga blog ini dapat bermanfaat bagi teman-teman blogger semuanya... Jika ada yang hendak ditanyakan mengenai trip ini bisa langsung tinggalkan message di komen nya ya... Cintai alammu, maka ia akan memberikanmu cinta yang lebih lagi :) ... sampai jumpa di event adventure kami selanjutnya ^-^

Many thank's to : kang Bolang, kang Wawan dan kang Feby sebagai Guide dan penghibur kami selama di jalur pendakian... teh Susi atas kameranya (meskipun dapet minjem dari kang Sofyan :D)... dan kang Ian yang senantiasa menyemangati, menemani dan memberikan motivasi non-stop ^-^... 

@amechime