Bandung Km 0
14 Juli 2013
Sudah tiba di Bandung sayang sekali kalau hanya menghabiskan waktu dengan tidur-tiduran saja. Banyak tempat yang bisa disinggahi untuk foto-foto sambil ngabuburit lhooo... Salah satunya adalah :
"BANDUNG KM 0"
(bandung kilometer nol - read)
and the journey begin...
Minggu, 14 Juli 2013
"hayu laaah ih maiiiinnnn"... dengan penuh pemaksaan dan daya upaya pun dikerahkan, akhirnya berkumpulah semuanya di kosan teh Susi, dan kosan teh Susi pun menjadi ramai :D ...
Yups, ada kang Iyan dan kang Sopian yang datang lebih dulu, disusul oleh kang Sonny, kang Irfan dan kang Aurifa, gengboy dari Cimahi hahahaha :D ... Ba'da ashar, kami pun capcuss menuju Bandung Km 0 ...
sedari keluar pintu kosan, kegilaan pun sudah dimulai hahahaha :D ... tapi Ow..ow.. motornya kurang @#$%^&* ... tidak masyalahhh, kita naik Damri yang ke alun-alun Bandung ... ongkosnya murmer qo, jauh-dekat Rp.4000 sajja per orangnya :) ...
kegilaan di dalam bus Damri
Alhamdulillah jalan kota sedang lancar jaya, alias ga macyettt... tidak sampai setengah jam dari Antapani kami puntiba di Bandung Km 0... dan kamera pun beraksi :D
pose... pose... pose... :D
Dan inilah sekilas sejarahnya mengenai Bandung Km 0, cekidot :
Pada tahun 1810 Gubernur Jenderal
Daendels bersama bupati Wiranatakusumah II bertandang ke sebuah lokasi
hutan yang akan dilewati jalur pembangunan Grote Postweg (Jalan Raya
Pos). Sambil menancapkan tongkatnya Daendels berkata “Usahakan saat aku
datang lagi ke sini, sebuah kota sudah dibangun!”.
Beberapa bulan kemudian, tepatnya pada 25
September 1810, Bupati Wiranatakusumah II mendapat SK (Surat Keputusan)
pemindahan kota kabupaten ke wilayah dimana Daendels menancapkan
tongkatnya. Tanggal surat SK itulah yang kini dijadikan patokan sebagai
hari lahirnya kota Bandung. Sedangkan tempat dimana Daendels menancapkan
tongkatnya itu kini dijadikan titik KM 0 dimana terdapat tugu atau
monumen “Kilometer Nol” yang kini letaknya persis di depan kantor Dinas
Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Barat atau tepat di seberang hotel Savoy
Homan di jalan Asia Afrika Bandung.
Tugu atau monument “Kilometer Nol”
tersebut diresmikan gubernur Jawa Barat pada thun 2004. Selain tugu
terdapat juga monumen mesin penggilingan (stoomwals) kuno disertai
sebuah batu prasasti beruliskan sejarah yang menaungi keberadaannya.
Tugu dan monument mesin stoomwals ini didedikasikan bagi rakyat Priangan
yang menjadi korban kerja paksa saat membangun Jalan Raya Pos.
Sumber : www.infobandung.com
Naah, sekian dech sekilas tentang Bandung Titik Nol. Tunggu blog aku selanjutnya yang akan mengupas tempat-tempat bagus dan bersejarah untuk jeprat-jepret yaaa :). Terima kasih sudah membaca blog aku, semoga bisa jadi referensi sobat blogger semua untuk berwisata kota.
Sampai jumpa di event adventure kami selanjutnya :)...
Thanks to : Kang Sopian, teh Susi, teh Ucunk, dan teh Imut atas rumah singgahnya yang cozy buat kami bermalam dan sahur bersama dan kerja bakti juga :) ... kang Irfan, kang Sonny dan kang Aurifa yang udah datang jauh-jauh dari Cimahi untuk nge-guide main... Pak supir dan kondektur bis Damri, maafkan kami yg ngocol selama di dalam bis :D ... dan buat Kang Iyan atas traktiran tajil berbuka puasa nya, maaf ya jadi keburu tutup D'Cost nya ^.^
@amechime