Pendakian Massal, Semut Hitam Community, 29-31 Maret 2013
Still step forward until dead blue sky
"Terima kasih kepada Semut Hitam Community, karena telah membawa jiwa bertemu dengan alam... "
"Perempuan... hadir untuk selalu memupuk keberanian, memiliki kelembutan dibalik ketegasan, menatap kedepan dan jangan tertunduk, tetap kuat dan terus melangkah maju tanpa harus takut terjatuh meskipun tanpa berpegang tangan..."
"Perempuan... hadir untuk selalu memupuk keberanian, memiliki kelembutan dibalik ketegasan, menatap kedepan dan jangan tertunduk, tetap kuat dan terus melangkah maju tanpa harus takut terjatuh meskipun tanpa berpegang tangan..."
Perjalanan dimulai di pagi yang sejuk di kawasan cluster Permata Legenda 2 pada 29 Maret 2013 pukul 05.15 pagi, memantapkan hati dan langkah menuju Taman Nasional Gunung Halimun Salak.
Berjalan hingga gerbang Dukuh Zamrud sambil menikmati udara pagi yang tenang, saya pun melanjutkan dengan naik angkot K-23 menuju Tambun. Selama kurang lebih 20 menit tiba di Tambun, saya melanjutkan dengan naik Elf menuju Irigasi, karena akan berangkat ke meeting point bersama dengan mba Dewi dan kang Hadi. Pukul 7 pagi pun saya sudah tiba di kosan mba Dewi dan kang Hadi pun tiba. Sedikit membantu persiapan logistik, kemudian kami pun berangkat ke meeting point di Plaza Metropolitan Metland Tambun dengan menaiki Elf pada pukul 7.30 pagi.
Suasana di Meeting Point sebelum keberangkatan
Usai berkumpul untuk briefing dan berdoa bersama, kami, Semut Hitam Community, bergerak menuju Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) pada pukul 8.30 pagi. Inilah suasana selama di perjalanan didalam armada kami...
Karena kami berangkat tepat pada hari Jum'at, maka jelang shalat Jum'at pun kami rehat sebentar di Masjid Al-Mukhlisin Bogor, sambil menikmati jajanan pinggir jalan...
Melanjutkan perjalanan kembali pada pukul 01.30 siang dan tiba di basecamp TNGHS pada pukul 02.30 siang. Cuaca yang sejuk di kawasan TNGHS karena usai diguyur hujan pun menemani kami untuk bersiap melangkah dengan kaki kami menuju perkemahan kami yang terletak di 1322 mdpl.
Bismillahirrahmannirrahiim ...
Perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan, tak terbayangkan hingga kondisi badan saya pun drop beberapa ratus meter lagi menuju tempat camp, hingga bertukar day pack dengan kang Ray dan menghabiskan persediaan air minumnya Nathan... but I was so amazing, mampu mendaki sejauh ini dengan beban yang tak biasa, karena dalam tas carrier saya selain ada sleeping bag, matras, baju ganti, perlengkapan pribadi, juga ada tenda kapasitas 5 orang, hahahaahaaa :D... maaf yaa ladies, tukang tendanya telat nii nyampe camp :'D
Jalur pendakian dimulai pada 04.45 sore hari dan tiba di camp bervariasi, tergantung dari start dan kondisi fisik masing-masing peserta, ada yang lebih dulu sampai, saya termasuk yang terakhir tiba, yaitu pukul 07.30 malam. Sesampainya di camp, kami langsung menyiapkan tenda, dibantu oleh kang Ray dan abang Poltak, tenda pun berdiri kurang dari 10 menit, langsung membereskan segala perlengkapan dan bersiap untuk makan malam.
Inilah suasana akrab selama makan malam di camp pada malam ke-1 di ketinggian 1322 mdpl TNGHS ...
Kami pun beristirahat setelah makan malam untuk menyiapkan tenaga pendakian yang sesungguhnya esok pagi menuju Puncak Salak 1...
Hari ke-2 di TNGHS ... pagi yang memanja, sejuk dan menyenangkan hati... Sabtu pagi di ketinggian 1322 mdpl TNGHS dan sudah merapatkan barisan untuk sarapan hahahaha :D...
Yupz, kami bersiap untuk melanjutkan pendakian ke Puncak Salak 1, namun ada sebagian kawan kami yang memilih untuk tetap tinggal di camp...
"Lumpur, lintah, tebing, hujan, jurang, kabut dan lelah terbayarkan sudah saat kita tiba di puncaknya..." .
Ada 5 point yang memaksa kita untuk webbing demi mencapai rute selanjutnya (mengingatkan kembali masa lalu sebagai climbers), kali ini hanya bergantung pada tali saja, tanpa carabiner dan pelindung lainnya, tebingnya pun bervariasi, mulai dari bebatuan yang licin, tanah merah yang licin, dengan kemiringan hampir 90 derajat.
Melalui jalan setapak dengan tantangan jurang di tepi kanan dan kiri, yang terlihat hanya awan dan kabut tebal, inilah yang sangat memicu adrenalin (bagi saya), karena salah sedikit saja kita melangkah maka... (bisa diisi sendiri :D).
Banyak lagi tantangan lainnya yang bisa dibilang "wow". Bahkan guide kami, abang Poltak, pun sampai terguling saat turun gunung karena tekstur tanah yang berubah setelah diguyur hujan lebat. Kawan kami, Sugeng, masuk kedalam lumpur dengan ketinggian selutut orang dewasa. Lalu ada Felly dan kang Dudih yang terpaksa "nyeker", dan saya pun mengalami benturan di kepala dengan batang pohon yang melintang. Ada juga Bayu yang "speechless" dan kang Ocho yang selalu bilang "kalau ga dipaksa Dewi, ga akan naik dech gue..." . Ditambah lagi dengan rasa lapar dan haus selama perjalanan. Untungnya ada kang Hadi yang sedia camilan di dalam day pack nya. Saat beristirahat di tengah pendakian pun kami memakan apel dan cokelat alakadarnya yang bercampur tanah karena tangan kami yang kotor akibat sering terperosok dalam lumpur.
Pendakian dimulai dari 1322 mdpl TNGHS pada 06.30 pagi dan tiba di Puncak Salak 1 2210 mdpl TNGHS tepat pada pukul 12.00 siang, dengan diselimuti kabut tebal... Suka cita, haru, terpesona, semua rasa campur jadi satu saat itu... Sayangnya, beberapa kawan kami masih tertahan di bawah...
Selama perjalanan mendaki, kami menemukan "Kantung Semar", pohon unik yang katupnya akan menutup bila ia berhasil menangkap seranggga sebagai makanannya... cekidot :
Kantung Semar
Pukul 12.45 kami pun melanjutkan untuk turun gunung. Setengah jam kemudian, kami bertemu dengan kawan kami yang lainnya, ternyata mereka meneruskan pendakian, mereka mengalahkan rasa lelahnya dengan semangat pendakian yang tinggi. Salut untuk kalian semua... kang Hadi pun kembali melakukan pendakian, mendampingi kang Tyson dkk, mengingat banyak sekali pemula yang ada di kloter kedua ini...
Pukul 17.30 kami pun tiba di camp, disambut hangat oleh kawan-kawan yang stay di camp. Ingin menangis haru rasanya karena inilah puncak gunung yang pertama yang berhasil saya lalui dengan segala rintangannya. Benar-benar memaksa kita untuk menjaga kodisi fisik kita dan melatihnya sebelum melakukan pendakian. Hal ini diperlukan untuk menghindari kejutan pada otot dan syaraf kita saat pendakian.
Terima kasih kepada chef Bhagol dan chef Yuni yang sudah menyiapkan makanan setibanya kami di camp dan kang Acul yang nge-shoot ketibaan kami... yeeee akhirnya masuk tipiiii... dan kami pun makan bersama di atas daun pisang yang sama...
Detik demi detik, menit demi menit dan jam demi jam, kawan kami yang berada di kloter kedua belum juga datang... Selepas maghrib pun, kang Bastian menyusul pendakian, menjemput kawan kami yang masih diatas... Akhirnya pada pukul 9 malam, 4 pendaki telah tiba, rasa senang dan haru melihat mereka tiba di camp dengan selamat. Namun ada berita yang membuat galau kami semua yaitu pendaki lainnya masih tertahan diatas karena ada beberapa kawan yang kondisi fisiknya drop dan diprediksikan mereka akan tiba di camp lewat tengah malam, karena mereka tertinggal jauh sekali... Mendengar berita itu akhirnya kang Ocho dan kang Ray pun menyusul penjemputan pada pukul 12 malam...
Dan tadaaaaa... pukul 01.30 dini hari kawan-kawan pendaki lainnya pun tiba di camp tanpa ada yang kurang satu pun... Melihat Sammy di kegelapan, saya pun langsung memeluknya, menangis dan meminta maaf karena tidak bersamanya selama pendakian, karena saya tau ia masih pemula...
Semua menyambut gembira karena kami semua tetap bisa bersama... Makan dan langsung saja semuanya beristirahat karena pendakian yang panjang, hampir seharian mereka ada di jalur pendakian... Ada satu hal yang membuat saya iri kepada mereka, yaitu meskipun mereka pemula, tetapi mereka sudah merasakan track pendakian puncak Salak 1 di malam hari... Salute untuk kalian...
Hari ke-3 di 1322 mdpl TNGHS... adalah hari terakhir kami berada di TNGHS. Pagi-pagi sekali kami sudah mulai berkemas, kecuali tenda, karena kami masih membutuhkannya... Ada yang menyiapkan sarapan, mengambil air di sungai atau sekedar bebersih... Usai bebersih bangun pagi, saya pun menyempatkan bermain ke Kawah Ratu bersama dengan Felly, kang Ray dan abang Poltak, yang letaknya kurang lebih 500 m dari camp...
Kawah Ratu
Kami hanya sebentar saja di Kawah Ratu, mengingat jam 1 siang kami sudah harus sampai di basecamp... Kembali lagi ke area camp, tenda pun sudah dirapihkan dan kami pun bersiap untuk turun gunung. Kegiatan turun gunung dimulai dari jam 10.30 pagi dan tiba di basecamp pada pukul 1.15 siang...
Ada kepuasan tersendiri mengingat 3 hari 2 malam di TNGHS, unforgetable moment, precious life ... dan pada pukul 2.30 siang kami pun bergerak meninggalkan TNGHS menuju Bekasi...
Perjalanan kami pun berakhir saat tiba di Meeting Point pukul 7 malam... langsung saja kami menyerbu rumah makan padang terdekat untuk melampiaskan rasa lapar kami hahahaha :D dan kembali bubar jalan ke rumah masing-masing...
Terima kasih atas pendakian yang menakjubkan bersama tim Semut Hitam Community, kalian LUAR BIASA... "Kita tidak akan pernah bisa menaklukkan alam, yang ada hanyalah persahabatan..."
Nah, para sobat blogger, terima kasih telah membaca kisah kami selama di TNGHS, semoga informasi ini bermanfaat bagi sobat blogger semua. Yang musti diingat saat ke jalur pendakian TNGHS adalah jangan biarkan celah, karena dimana-mana bakalan ketemu sama lintah atau pacet hehehe... bekal cairan tembakau ya untuk sobat blogger oleskan di sekitaran kaki sobat blogger semua, hal ini dapat mencegah lintah atau pacet menempel lhoo...
Sampai bertemu kembali di event adventure kami selanjutnya...
Thanx to Semut Hitam Community
Tidak ada komentar:
Posting Komentar