Jambore Perempuan Petualang Indonesia
19-21 April 2013
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
(2958 mdpl)
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
(2958 mdpl)
"Didedikasikan kepada seluruh Kartini Indonesia, tetaplah bermanfaat bagi bangsa, kuat dan tidak tertunduk meskipun beban berat di pundak kita dan terpaan angin menghambat langkah kita..."
"Terima kasihku kepada adikku, Mediani Desina Ayudi, untuk tetap
membuatku tersenyum dan menyemangatiku, meskipun kelabu
menghantuiku... Tetaplah jadi kebanggaanku..."
Dan akupun tak kuasa menahan rasa haru dan menangis saat tiba di puncaknya... Rasa syukur dapat melihat kemegahan Sang Maha Kuasa, dan keindahan sebuah dedikasi pendakian untuknya yang selalu kucinta...
Jum'at, 19 April 2013 ... Let's start the journey ...
Sore hari aku berdiri di depan pintu tol Bekasi Timur menanti kedatangan adikku, Mediani, dari Bandung. Saat itu cuaca sungguh cerah, secerah hatiku yang mengantarkan langkahku untuk melakukan pendakian bersama Srikandi Nusantara di Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango. Setibanya de Dian di Bekasi, kami langsung bergerak menuju Terminal Kampung Rambutan yang menjadi meeting point kami.
Kami tiba di Terminal Kampung Rambutan tepat setelah berkumandangnya adzan maghrib, kami pun menuju masjid yang terletak di Korem, tepat di depan Terminal Kampung Rambutan, untuk melaksanakan shalat maghrib dan isya, sambil menunggu teman-teman yang lainnya.
Sambil menikmati bekal makanan kesukaanku yang telah disiapkan oleh ayah dan ibu, lele goreng dan kikil, ditemani suasana malam di Kampung Rambutan bersama de Dian...
Pukul 20.30, datanglah teman pendaki kami yang berasal dari Palembang, setelah itu satu per satu pun tiba, hingga berjumlah 17 orang perempuan pendaki yang berasal dari daerah yang berbeda-beda pula, berkumpul jadi satu, dan kami pun berangkat menuju Cipanas pada pukul 22.30 dengan menggunakan bis.
Perjalanan selama kurang lebih 3 jam menuju Cipanas dan kami pun menyewa angkot untuk membawa kami hingga ke gerbang pendakian, melalui jalanan yang menanjak, berbatu dan berkelok-kelok, setelah itu kami harus berjalan kaki menuju basecamp. Ditemani bintang-bintang, kami pun berjalan menyusuri gelap dan dinginnya malam di Cipanas. Butuh sekitar 10 menit perjalanan untuk menuju basecamp, dan kami pun langsung beristirahat untuk menyiapkan fisik kami untuk pendakian yang sesungguhnya esok pagi.
Sabtu, 20 April 2013 ... And the journey begin ...
Pagi yang indah di kaki gunung Gede, pemandangan yang memanja mata, mengantarkan langkah kaki kami, para Srikandi, menuju Surya Kencana via jalur Putri. Ketangguhan dan keteguhan langkah kaki kami teruji disini. Aku termasuk dalam tim keong, alias slowly but sure :) , berbeda sekali dengan de Dian yang keren abis, kayaknya ga ada capeknya nich adikku yang satu ini, melesat jauh de Dian didepanku, mungkin bisa mencapai 1 jam jarak pendakianku dengan de Dian. Pertemuanku di jalur dengan de Dian adalah saat kami hampir tiba di Simpang Maleber (2600 mdpl), namun tak lama de Dian pun melanjutkan perjalanan dan aku masih tertahan karena masih ingin berisitirahat sejenak.
Aku berjalan hingga delapan jam untuk mencapai Surya Kencana... waaah, sejauh mata memandang yang ada adalah rerumputan yang asri menghias pepohonan edelweis yang siap untuk berkembang dan ditemani gagahnya Puncak Gede. Ingin segera menghampiri adikku di depan, akupun berlari, sampai lupa dengan beban carier di pundak ga kerasa :D ... dan kami pun bernarsis ria bersama dengan berlatarkan Gunung Gede ...
Langkah kaki pun kami lanjutkan kembali di area dekat dengan sumber air. Langsung saja kami mendirikan tenda karena sudah tidak sabar ingin segera masak, makan dan beristirahat.
Tak banyak yang kami lakukan di malam pertama kami di Surya Kencana, karena rasa lelah dan mengantuk tentunya. Setelah menyantap makan malam, kami pun segera tidur pada pukul 21.00, tirai tenda pun tetap kami biarkan terbuka untuk menikmati indahnya bintang malam di langit Surya Kencana hingga kami tertidur...
Minggu, 21 April 2013 ... Summit day ...
Pukul 03.30 aku pun terbangun untuk bersiap summit pada pukul 04.00, tapi tenda yang lainnya belum ada tanda-tanda yang bersiap-siap, maka aku pun membangunkan yang lainnya. Kami pun summit ke Puncak Gede pukul 05.30 dan tiba di Puncak Gede pukul 06.00. Sunrise pun terlihat sudah mulai menghilang, namun keindahannya tak terlupakan. Kupeluk de Dian begitu aku meletakkan pijakan kakiku di Puncak Gede, tak pernah terbayangkan, seperti mimpi rasanya aku berdiri di puncak ini bersamanya dan akupun tak kuasa menahan rasa haru dan menangis saat tiba di puncaknya... Rasa syukur dapat melihat kemegahan Sang Maha Kuasa, dan keindahan sebuah dedikasi pendakian untuknya yang selalu kucinta...
Ini adalah puncak tertinggi pertama bagi de Dian, banyak hal yang kami lakukan disini untuk menikmati indahnya Gunung Pangrango, Kawah Wadon, Puncak Sela dan hamparan awan yang bersih... "Terlalu manis, untuk dilupakan, kenangan yang indah bersamamu di dalam mimpi..." Lagu yang aku dan de Dian nyanyikan bersama saat kami memandangi Surya Kencana dari puncak Gede... Tak lupa kami langsung mengabari ayah dan ibu di rumah, bahwa kami telah mencapai puncaknya :)
Tiba bagi kami untuk bersiap turun kembali menuju alun-alun Surya Kencana untuk bersiap melakukan Kartini foto session dengan mengenakan kebaya. Inilah kami, dedikasi bagi seluruh Kartini Indonesia.
Tepat pukul 12.00 kami pun turun dari Surya Kencana menuju basecamp. Tidak banyak yang bisa kami abadikan selama perjalanan turun karena kami diguyur hujan. Butuh waktu hampir 5 jam untukku melaluinya, tapi hanya 3 jam saja bagi de Dian dan kawan-kawan lain yang berada di depan. Jalur yang licin, berlumpur, bahkan ada titik yang longsor pun menjadi kendala bagi kami, aku pun sempat beberapa kali terjatuh dan carier pun tersangkut diantara ranting dan akar pohon. Namun tak menyurutkan langkahku untuk terus maju. Ga enak juga sama yg udah nyampe di basecamp kalau terlalu keong-keong amat mah :)... Smangattt...
Tiba di basecamp pukul 16.30 langsung bersiap shalat dan membersihkan diri setelah bermandikan hujan dan bobolokotan lumpur :D... selepas shalat isya pun, kami para Srikandi pun mengadakan acara sharing dan doorprize... Usainya, pukul 20.30, kami pun beranjak meninggalkan basecamp untuk kembali pulang ke Jakarta. Menikmati semangkok bakso pun terlaksana sudah saat kami tiba di check point :) ...
Tibalah bagi kami meninggalkan Cipanas dan tiba di Jakarta pukul 00.30. Telah memasuki hari Senin di 01.30 pagi, aku dan de Dian pun tiba di rumah dan kami pun langsung membongkar isi carier kami karena kondisi basah, untuk menghindari kerusakan barang-barang di dalamnya.
Terima kasih kepada seluruh teman-teman Srikandi Nusantara yang telah membawa kami menjelajah alam Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Pengalaman yang berharga dan tak terlupakan karena telah mengajak kami dalam komunitas Perempuan Petualang Indonesia.
Ohya, Srikandi Nusantara tidak hanya mengajak kami sebagai petualang saja lho, melainkan sebagai duta konservasi lingkungan dan bakti sosial. Di titik awal ini, kami diajak untuk menjadi perempuan yang tangguh yang akan meneruskan cita-cita Srikandi Nusantara menghijaukan alam Indonesia. Di hari ini juga, tepatnya 21 April, kami merayakan 1 tahun usia Srikandi Nusantara, dan event selanjutnya adalah penanaman pohon di Gunung Papandayan. Tak hanya berpartisipasi dalam hal penanaman pohonnya saja, tetapi para Srkandi nantinya akan bertugas sebagai pemantau perkembangan pohon-pohon yang telah ditanam sebelumnya.
Terima kasih kepada teman-teman blogger yang sudah membaca artikel ini. Artikel ini adalah bentuk sharing pengalaman pendakian kami di TNGGP ini, semoga bermanfaat bagi teman-teman blogger semua.
Sampai jumpa di event adventure kami selanjutnya :)
Many thank's to : De Dian, Ayah dan Ibu, Kakak-kakak Srikandi Nusantara dan semua peserta Jambore Perempuan Petualang Indonesia.
@amechime
Dan akupun tak kuasa menahan rasa haru dan menangis saat tiba di puncaknya... Rasa syukur dapat melihat kemegahan Sang Maha Kuasa, dan keindahan sebuah dedikasi pendakian untuknya yang selalu kucinta...
Jum'at, 19 April 2013 ... Let's start the journey ...
Sore hari aku berdiri di depan pintu tol Bekasi Timur menanti kedatangan adikku, Mediani, dari Bandung. Saat itu cuaca sungguh cerah, secerah hatiku yang mengantarkan langkahku untuk melakukan pendakian bersama Srikandi Nusantara di Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango. Setibanya de Dian di Bekasi, kami langsung bergerak menuju Terminal Kampung Rambutan yang menjadi meeting point kami.
Kami tiba di Terminal Kampung Rambutan tepat setelah berkumandangnya adzan maghrib, kami pun menuju masjid yang terletak di Korem, tepat di depan Terminal Kampung Rambutan, untuk melaksanakan shalat maghrib dan isya, sambil menunggu teman-teman yang lainnya.
Sambil menikmati bekal makanan kesukaanku yang telah disiapkan oleh ayah dan ibu, lele goreng dan kikil, ditemani suasana malam di Kampung Rambutan bersama de Dian...
Pukul 20.30, datanglah teman pendaki kami yang berasal dari Palembang, setelah itu satu per satu pun tiba, hingga berjumlah 17 orang perempuan pendaki yang berasal dari daerah yang berbeda-beda pula, berkumpul jadi satu, dan kami pun berangkat menuju Cipanas pada pukul 22.30 dengan menggunakan bis.
Perjalanan selama kurang lebih 3 jam menuju Cipanas dan kami pun menyewa angkot untuk membawa kami hingga ke gerbang pendakian, melalui jalanan yang menanjak, berbatu dan berkelok-kelok, setelah itu kami harus berjalan kaki menuju basecamp. Ditemani bintang-bintang, kami pun berjalan menyusuri gelap dan dinginnya malam di Cipanas. Butuh sekitar 10 menit perjalanan untuk menuju basecamp, dan kami pun langsung beristirahat untuk menyiapkan fisik kami untuk pendakian yang sesungguhnya esok pagi.
Sabtu, 20 April 2013 ... And the journey begin ...
Pagi yang indah di kaki gunung Gede, pemandangan yang memanja mata, mengantarkan langkah kaki kami, para Srikandi, menuju Surya Kencana via jalur Putri. Ketangguhan dan keteguhan langkah kaki kami teruji disini. Aku termasuk dalam tim keong, alias slowly but sure :) , berbeda sekali dengan de Dian yang keren abis, kayaknya ga ada capeknya nich adikku yang satu ini, melesat jauh de Dian didepanku, mungkin bisa mencapai 1 jam jarak pendakianku dengan de Dian. Pertemuanku di jalur dengan de Dian adalah saat kami hampir tiba di Simpang Maleber (2600 mdpl), namun tak lama de Dian pun melanjutkan perjalanan dan aku masih tertahan karena masih ingin berisitirahat sejenak.
Aku berjalan hingga delapan jam untuk mencapai Surya Kencana... waaah, sejauh mata memandang yang ada adalah rerumputan yang asri menghias pepohonan edelweis yang siap untuk berkembang dan ditemani gagahnya Puncak Gede. Ingin segera menghampiri adikku di depan, akupun berlari, sampai lupa dengan beban carier di pundak ga kerasa :D ... dan kami pun bernarsis ria bersama dengan berlatarkan Gunung Gede ...
Langkah kaki pun kami lanjutkan kembali di area dekat dengan sumber air. Langsung saja kami mendirikan tenda karena sudah tidak sabar ingin segera masak, makan dan beristirahat.
Tak banyak yang kami lakukan di malam pertama kami di Surya Kencana, karena rasa lelah dan mengantuk tentunya. Setelah menyantap makan malam, kami pun segera tidur pada pukul 21.00, tirai tenda pun tetap kami biarkan terbuka untuk menikmati indahnya bintang malam di langit Surya Kencana hingga kami tertidur...
Minggu, 21 April 2013 ... Summit day ...
Pukul 03.30 aku pun terbangun untuk bersiap summit pada pukul 04.00, tapi tenda yang lainnya belum ada tanda-tanda yang bersiap-siap, maka aku pun membangunkan yang lainnya. Kami pun summit ke Puncak Gede pukul 05.30 dan tiba di Puncak Gede pukul 06.00. Sunrise pun terlihat sudah mulai menghilang, namun keindahannya tak terlupakan. Kupeluk de Dian begitu aku meletakkan pijakan kakiku di Puncak Gede, tak pernah terbayangkan, seperti mimpi rasanya aku berdiri di puncak ini bersamanya dan akupun tak kuasa menahan rasa haru dan menangis saat tiba di puncaknya... Rasa syukur dapat melihat kemegahan Sang Maha Kuasa, dan keindahan sebuah dedikasi pendakian untuknya yang selalu kucinta...
Ini adalah puncak tertinggi pertama bagi de Dian, banyak hal yang kami lakukan disini untuk menikmati indahnya Gunung Pangrango, Kawah Wadon, Puncak Sela dan hamparan awan yang bersih... "Terlalu manis, untuk dilupakan, kenangan yang indah bersamamu di dalam mimpi..." Lagu yang aku dan de Dian nyanyikan bersama saat kami memandangi Surya Kencana dari puncak Gede... Tak lupa kami langsung mengabari ayah dan ibu di rumah, bahwa kami telah mencapai puncaknya :)
Tiba bagi kami untuk bersiap turun kembali menuju alun-alun Surya Kencana untuk bersiap melakukan Kartini foto session dengan mengenakan kebaya. Inilah kami, dedikasi bagi seluruh Kartini Indonesia.
Tiba di basecamp pukul 16.30 langsung bersiap shalat dan membersihkan diri setelah bermandikan hujan dan bobolokotan lumpur :D... selepas shalat isya pun, kami para Srikandi pun mengadakan acara sharing dan doorprize... Usainya, pukul 20.30, kami pun beranjak meninggalkan basecamp untuk kembali pulang ke Jakarta. Menikmati semangkok bakso pun terlaksana sudah saat kami tiba di check point :) ...
Tibalah bagi kami meninggalkan Cipanas dan tiba di Jakarta pukul 00.30. Telah memasuki hari Senin di 01.30 pagi, aku dan de Dian pun tiba di rumah dan kami pun langsung membongkar isi carier kami karena kondisi basah, untuk menghindari kerusakan barang-barang di dalamnya.
Terima kasih kepada seluruh teman-teman Srikandi Nusantara yang telah membawa kami menjelajah alam Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Pengalaman yang berharga dan tak terlupakan karena telah mengajak kami dalam komunitas Perempuan Petualang Indonesia.
Ohya, Srikandi Nusantara tidak hanya mengajak kami sebagai petualang saja lho, melainkan sebagai duta konservasi lingkungan dan bakti sosial. Di titik awal ini, kami diajak untuk menjadi perempuan yang tangguh yang akan meneruskan cita-cita Srikandi Nusantara menghijaukan alam Indonesia. Di hari ini juga, tepatnya 21 April, kami merayakan 1 tahun usia Srikandi Nusantara, dan event selanjutnya adalah penanaman pohon di Gunung Papandayan. Tak hanya berpartisipasi dalam hal penanaman pohonnya saja, tetapi para Srkandi nantinya akan bertugas sebagai pemantau perkembangan pohon-pohon yang telah ditanam sebelumnya.
Terima kasih kepada teman-teman blogger yang sudah membaca artikel ini. Artikel ini adalah bentuk sharing pengalaman pendakian kami di TNGGP ini, semoga bermanfaat bagi teman-teman blogger semua.
Sampai jumpa di event adventure kami selanjutnya :)
Many thank's to : De Dian, Ayah dan Ibu, Kakak-kakak Srikandi Nusantara dan semua peserta Jambore Perempuan Petualang Indonesia.
@amechime